Knowledge adalah data dan informasi yang
digabung dengan kemampuan, instuisi, pengalaman (pribadi atau orang
lain) , gagasan dari sumber yang kompeten. Knowledge manajemen
merupakan proses merencanakan, mengumpulkan, mengendalikan, dan
mengorganisasikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai
bentuk pemikiran dan analisa dari berbagai macam sumber yang kompeten.
Knowledge manajemen bukan hanya teknik untuk mengelola pengetahuan (knowledge assets) dan memfasilitasi pertukaran knowledge antar anggota organisai tapi juga membangun budaya belajar (learning) dan terus berbagi (sharing)
pengetahuan yang didapat sehingga budaya tersebut melekat dalam
organisasi dan selaku dijalankan. Hal ini perlu dilakukan karena tidak
semua orang mau berbagi apa yang dia ketahui, dan tidak semua orang mau
mempelajari apa yang dia tidak tahu.
Knowledge atau Pengetahuan ada 2
jenis yaitu pengetahuan yang bersifat explicit yaitu berupa pengetahuan
yang tertulis yang sudah terdokumentasi, mudah disimpan, disebarkan atau
diperbanyak dan dibaca/dipelajari oleh angggota organisasi. Pengetahuan
yang lain bersifat Tacit, yaitu berupa pengetahuan yang tersimpan dalam
pikiran manusia seperti ide, gagasan, kiat-kiat pribadi, wawasan, cara
berfikir dan lain-lain. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa learning dan sharing knowledge
perlu dibudayakan dalam organisasi. Anggota organisasi perlu dimotivasi
untuk mau berbagi pengetahuan baik yang expicit maupun yang tacit yang
dia miliki kepada yang lain. Dan pihak yang lainb harus mau pula
menerima dan mempelajari pengetahuan yang dibagikan anggota yang lain.
Untuk membangun organisasi berbasis knowledge diperlukan 4 fungsi yaitu :
- Using knowledge, bagaimana pengetahuan digunakan oleh anggota organisasi
- Finding knowledge, proses penemuan dan identifikasi pengetahuan dari sumber yang kompeten.
- Creating knowledge, proses penciptaan pengetahuan baru yang dihasilkan dari pengetahuan yang lain yang sudah dimiliki
- Packaging knowledge, pengemasan pengetahuan menjadi bentuk yang mudah untuk dibagikan, dipelajari untuk digunakan oleh seluruh anggota organisasi.
Untuk mencapai budaya institusi yang inovatif, maka upaya membanguan knowledge sharing (berbagi pengetahuan) perlu dilakukan. Budaya knowledge sharing
mempunyai peran dalma pengembangan lingkungan kerja yang positif.
Knowledege sharing adalah metode yang digunakan untuk memeberikan
kesempatan kepada seluruh anggota organisasi, instansi atau perusahaan
untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik dan pengalaman dan ide yang
mereka miliki dengan anggota lainnya, sehingga seluruh anggota mendapat
pengetahuan yang sama dan dapat menumbuhkan ide-ide, pemikiran baru atau
inovasi. Knowledge sharing hanya dapat dilakukan bila setiap anggota
memiliki kesempatan yang luas untuk menyampaikan pendapat, ide,
pemikiran kepada yang lain.
Knowledge sharing dapat dilakukan
dengan metode konvensional (tradisonal) yaitu dengan melalui forum
diskusi, seminar, tulisan/artikel atau dalam suatu pembahasan masalah
dalam komunitas/group tertentu. Metode lain adalah dengan memanfaatkan
ICT contohnya dengan pembuatan situs e-learning. Dalam e-learning
tersebut tersimpan berbagai macam pengetahuan yang dapat digunakan oleh
seluruh anggota organisasi untuk dijadikan sumber pengetahuan yang
kompeten sehingga menimbulkan inovasi-inovasi baru. Sumber knowledge
bisa didapat dari dalam organiasi maupun dari luar organisasi.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan budaya berbagi pengetahuan antara lain :
- menciptakan know how dimana setiap anggota organisasi berkesempatan dan bebas menentukan cara baru untuk menyelesaikan tugas dan berinovasi tapi dengan tetap berpatokan pada peraturan organisasi.
- Setiap anggota organisasi harus dapat menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap bernilai yang didapat dari sumber-sumber yang kompeten
- Setiap annggota organisasi harus mau berbagi pengetahuan yang dia miliki kepada yang lain dan mau menerima dan mempelajari pengetahuan yang belum dia miliki.
- Penempatan pengetahuan yang baru dalam format yang mudah diakses oleh seluruh anggota organisasi baik dalam bentuk konvensional ataupun dengan menggunakan ICT.
- Pengelolaan pengetahuan untuk menjamin kekinian informasi, sehingga informasi yang dibagikan (share) untuk dipelajari (learn) merupakan informasi yang up-to-date
Pada akhirnya, dengan membudayakan belajar (learning) dan berbagi (sharing)
pengetahuan diharapkan seluruh personal dalam organisasi memiliki
pengetahuan yang beragam dan terus bertambah/meningkat sehingga menjadi
sumber referensi untuk menjalankan kegiatan organisasinya dengan lebih
baik dan efektif serta menumbuhkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru
yang mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi
pertumbuhan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Referensi :
- Setiarso, Bambang 2009. Penerapan Knowledge Manajemen Pada Organisasi. yogyakarta: Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar